Jumat, 22 November 2013

Makalah Gizi GGA


MAKALAH ILMU GIZI
DIET GAGAL GINJAL AKUT

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi semester I
Tahun Akademik  2012/2013





Disusun oleh :

Nama             : 1. Siti Umi Nafiah (P17420312041)
                                      2. Tri Indah Sari (P17420312044)
Kelas                         : 1 REGULER A



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN

Diet Gagal Ginjal Akut

Pemahaman tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal penting untuk diketahui, tidak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal terganggu, ia tak lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Penetapan terapi nutrisi diklasifikasikan berdasarkan jenis gangguan ginjal yang ada.
Seperti gagal ginjal akut. Mengingat fungsi ginjal telah terganggu, penatalaksanaan diet difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan energi, protein, cairan dan elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor.

A.   Pengertian Gagal Ginjal akut

Penurunan fungsi ginjal secara mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini disertai oliguria (urin <500ml/24jam) sampai anuria.
Penyebabnya bermacam-macam, seperti kekurangan cairan tubuh secara berlebihan akibat diare dan atau muntah,perdarahan hebat atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan,keracunan obat, dan luka bakar. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan (hiperkatabolisme) yang dipengaruhi oleh :
 1) berat ringannya penyakit
2) gangguan fungsi ginjal
3) status gizi pasien; dan
 4) jenis terapi yang diberikan.
Pemberian diet disesuaikan dengan keempat hal tersebut. Gejala penyakit dapat disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak napas. Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan,yang berarti fungsi ginjal kembali normal.

B.   Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah :
1.    Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
2.    Menurunkan kadar ureum darah
3.    Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4.    Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan.


C.   Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit gagal ginjal akut adalah:
1.     Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB
2.    Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB.Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik berat 1-1,5 g/kg BB.
3.    Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5 g/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
4.    Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni.
5.    Natrium dan Kalium dibatasi bila ada anuria.
6.    Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melaluimuntah,diare,dan urin + 500 ml.
7.     Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan suplemen asam folat, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.

D.   Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

Jenis diet yang diberikan adalah :
1.    Diet gagal ginjal akut lunak
2.    Diet gagal ginjal akut cair
Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat ringannya katabolisme protein.  Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan makanan per oral dalam bentuk lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis) serta katabolic berat (luka bakar, sepsis) diberikan makanan formula enteral dan/ parenteral.
E.   Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan
Berat (g)
urt
Beras
Telur ayam
Ayam
Ikan
Tempe
Tahu
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Madu
Susu
Kue Rendah Protein
150
50
50
50
25
50
150
300
25
40
30
200
100
3 gls tim
1 btr
1ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 bh bsr
1 ½ gls
3 ptg sdg papaya
2 ½ sdm
4 sdm
3 sdm
1 gls
2 porsi


F.    Nilai gizi

Energi              1801 kkal
Besi                 17.1 mg
Protein             51 g (11% energi total)
Vitamin A         26449 RE
Lemak              58 g (28% energi total)
Tiamin              1 mg
Karbohidrat      286 g (61% energi total)
Vitamin C         245 mg
Kalsium           623 mg

G.   Pembagian Bahan Makanan Sehari

Waktu
Bahan Makanan
Berat (g)
urt
Pagi
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Susu
Gula pasir
50 g
50 g
50 g
5 g
200 g
10 g
1 gls tim
1 btr
½ gls
½ sdm
1 gls
1 sdm
Pukul 10.00
Kue rendah protein
Gula pasir
50 g

10 g
1 porsi

1 sdm
Siang
Beras
Ikan/ayam
Tempe
Sayuran
Buah

Minyak
50 g
50 g
25 g
50 g
150 g

10 g
1 gls tim
1ptg sdg
1 ptg sdg
½ gls
1 ½ ptg sdg papaya
1 sdm
Pukul 16.00
Kue rendah protein
Gula pasir
50 g

10 g
1 porsi

1 sdm
Malam
Beras
Ikan/ayam
Tahu
Sayuran
Buah

Minyak
50 g
50 g
50 g
50 g
150 g

10 g
1 gls tim
1ptg sdg
1 ptg sdg
½ gls
1 ½ ptg sdg papaya
1 sdm
Pukul 21.00
Gula pasir
10 g
1 sdm









H.   Contoh Menu Sehari
Waktu
Menu
Pagi
Nasi goring
Telur ceplok
Ketimun

Susu
Madu
Pukul 10.00
Kue klepon ubiSirup
Siang
NasiPerkedelcorned
beef
Tumis tempe
Sup wortel+buncis
Anggur
Pukul 16.00
Kue lapisTeh
Malam
NasiAyam goreng
Pepes tahu
Tumis kacang
panjang
Nenas
Pukul 21.00
Teh


I.       Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak Dianjurkan

Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan/Dibatasi
Sumber karbohidrat
nasi, bihun, jagung, kentang,


makaroni, mi, tepung-tepungan,


singkong, ubi, selai, madu, permen




Sumber protein
telur, daing, ikan , ayam, susu
kacang-kacangan dan hasil olahannya


seperti tempe dan tahu



Sumber lemak
minyak jagung, minyak kacang
kelapa, santan, minyak kelapa;

tanah, minyak kelapa sawit, minyak
margarin, mentega biasa dan lemak

kedelai; margarin dan mentega
Hewan

rendah garam




Sumber vitamin dan
semua sayuran dan buah, kecuali
sayuran dan buah tinggi kalium pada
mineral
pasienn dengan hiperkalemia
pasien dengan hiperkalemia

dianjurkan yang mengandung


kalium rendah/sedang



J.    Kesimpulan

Karena salah satu fungsi ginjal adalah mengekskresikan hasil-hasil pemecahan protein, maka jumlah protein dalam makanan harus dibatasi. Sehingga diet yang dilakukan untuk pendeita gagal ginjal akut yaitu Diet Rendah Protein dengan nilai kalori yang cukup kalau tidak, tubuh akan menggunakan protein jaringan untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.


Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita.2004.Penuntun Diet Edisi Baru.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Beck, Mary E.2011.Ilmu Gizi Dan Diet.Yogyakarta:ANDI